Niche


Pertama kali saya belajar konsep niche adalah 2 tahun lalu, ketika mengambil mata kuliah ekologi, bidang yang akhirnya saya pilih sebagai konsentrasi saya untuk tugas akhir. Niche atau kalau dalam bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai relung adalah konsep dasar ilmu ekologi, konsep dasar bagi setiap spesies yang ada di bumi ini.

In other words, a species niche consists of all the factors necessary for its existence - approximately when, where, and how a species makes its living (Molles, 2009)

Ada beberapa definisi niche yang berbeda dari beberapa pakar ekologi. Namun akhirnya sampai pada suatu pernyataan bahwa pada 2 spesies dengan niche yang identik, maka kedua spesies tersebut tidak akan koeksis, artinya akan terjadi kompetisi dan hanya salah satu yang akan survive.

"When two species compete, one will be a more effective competitor for limited resources, that is, will be more effective at converting resources into offspring. As a consequence, the more effective competitor will have higher fitness."

Jadi setiap spesies, kalau menurut saya, sudah punya niche masing-masing, karena itu dasar, semua faktor yang mendukung hidup dan kehidupan kita, itu adalah niche kita. Tentu faktor-faktor tersebut berbeda antar satu spesies dengan spesies lain, atau mungkin antara satu individu dengan individu lain. 

Masalahnya adalah, resources terbatas, dan sudah jadi kodrat setiap yang bernyawa di bumi ini, kita akan berjuang untuk mempertahankan eksistensi kita, itulah mengapa ada kompetisi, so that we can survive. Oke, mungkin skala pengertian niche disini adalah antar spesies, jelas niche kita, manusia dengan pohon pasti berbeda. Tapi kalau menurut saya, kadang konsep ini bisa appropriate juga untuk antar individu.

Ambil contoh manusia, memang benar kita sudah punya niche masing-masing, path kita masing-masing, fate atau apalah. Kalau begitu kenapa terjadi kompetisi?
  • Pertama, back to the concept, resource terbatas, akan ada irisan kebutuhan, maka akan terjadi kompetisi, salah satu akan menang.
  • Kedua, tidak semua dari kita yakin dengan apa yang kita tuju, tidak semua dari kita konsisten dengan apa yang kita jalani. Ini bagian tersulit, masalahnya adalah sangat sulit memastikan apakah kita sudah ada di path yang tepat atau belum. Mengutip dari salah satu quote : "The most difficult thing about finding your own path is that you're already on it", kadang kita tidak sadar bahwa (sebenarnya) kita sudah ada di jalan yang tepat.
  • Poin nomer 2 diatas menuju pada ketidakkonsistenan, contohnya begini : kita belum yakin benar dengan cita-cita kita, bakat kita dimana, lalu dalam perjalanan, kita melihat orang lain, dia sudah yakin benar dengan bakat dan cita-citanya. Lalu kita terinspirasi, kita mulai mengikuti jejaknya, namun pada akhirnya dia berhasil kita tidak. Lalu kita berhenti sampai disitu, dan terpengaruh lagi dengan orang lain, lalu kita ikuti lagi , lalu gagal lagi. Begitu seterusnya
The point is, kompetisi itu menurut saya pasti, yang terpenting adalah kita tahu apa yang menjadi kebutuhan kita (dan bukan hanya sekedar keinginan), menulusuri path kita, niche kita. Every creature has their own niche, masalahnya ya itu tadi seperti yang sudah disebutkan diatas.

Ini menurut saya, saya bukan ahli ekologi, lulus juga belum, tapi kalau boleh berpendapat, inilah pendapat saya.

1 comment:

Venessa Allia said...

Very nice! Bangus banget pe! Gw merasa tersentil karena memang sedang sering bertanya tentang path gw, tentang takut menjadi tidak konsisten dan tidak yakin

#oops sorry curcol :)