Pulang




Saya malas cerita panjang lebar tentang perjalanan, travel blogs gitu sepertinya sudah terlalu mainstream. Paling tiap kali saya pulang dari suatu tempat, cuma post foto-foto yang berkesan, males kalo sampe kerajinan nulis itinerary atau day per day. 

Semua perjalanan bagi saya punya cerita masing-masing. Namun pasti ada sesuatu yang istimewa ketika saya mau menuliskannya seperti yang sedang saya lakukan saat ini.

Minggu lalu saya menghabiskan beberapa hari di Sumatera Barat. Destinasi yang mungkin kurang "vokal" bagi sebagian besar orang. Tapi ketika sampai di Bandara Internasional Minangkabau, jangan heran ketika melihat turis-turis mancanegara berjejal sambil membawa papan surfing atau diving gear untuk menikmati pesona pesisir selatan Sumatera Barat. Saya pun kaget, terakhir kali pulang, rasanya tidak seramai ini.

Bagi saya, Sumatera Barat berarti pulang kampung. Kampung kedua orangtua saya. Kampung dimana darah Minang dalam diri saya berasal. Kampung yang upacara adat dan pemberian gelarnya akan saya lakukan ketika saya menikah nanti. Perjalanan ke Padang selalu istimewa, naik pesawat ataupun lewat jalur darat dengan mobil pribadi seperti yang biasa keluarga saya lakukan. Kali ini tak kalah istimewa, karena saya membawa teman-teman baik saya.

Travel partner saya kali ini sudah tidak perlu diragukan lagi. Saya besar, main, dan belajar naik gunung karena dan bersama mereka. Hampir sepuluh tahun kenal rasanya sudah cukup untuk mengenal tabiat masing-masing, karena itulah untuk pertama kalinya saya membawa mereka ke rumah keluarga besar saya di Bukittinggi :D

Setiap sudut Sumatera Barat terasa akrab walaupun sudah lebih dari 10 tahun saya tidak pulang. Jalan ke Bukittinggi yang berkelok-kelok, ngarai tempat dulu saya mandi, kebun di belakang rumah Inyik (Inyik = kakek) tempat saya makan tebu, teh talua (teh telur) buatan Inyik, atau soto padang yang jadi menu wajib keluarga besar saya.

Saya lahir dan besar di kota besar. Tapi baru sekarang saya merasa beruntung dan memahami mengapa orangtua saya mengenalkan saya pada kampung halamannya sejak saya kecil. Membiarkan saya mandi di ngarai, membiarkan saya digigit semut merah di kebun Inyik, atau membiarkan saya mabuk darat di perjalanan selama 50 jam lebih.

Agar saya tidak lupa. Agar saya tidak lupa dari mana darah saya berasal. Agar saya tahu diri. Agar saya bisa memaknani arti kata Pulang.


Float - Pulang


Daydreaming over Maninjau

Hello!

Pictures taken by:  Mas Kemal








No comments: